SEJARAH PEMBANGUNAN KABAH TERBARU
Beberapa buku sejarah menyebutkan bahwa yang pertama kali membangun
Kabah adalah para malaikat, ada juga yang berpendapat Nabi Adam
`alaihissalam dan ada juga yang berkata: Allah lah yang menciptakannya
2000 tahun sebelum menciptakan bumi, kemudian menciptakan bumi dari
bawahnya. Sebagaimana beberapa rujukan menyebutkan juga bahwa Ka'bah
dibangun beberapa kali, namun yang terbukti di antaranya adalah lima
kali, yaitu: pembangunan Ibrahim `alaihissalam bersama anaknya Ismail,
pembangunan Quraisy, pembangunan Abdullah bin Zubair radhiyallahu
'anhuma, pembangunan Hajjaj bin Yusuf ats Tsaciafi dan pembangunan
Sulthan Murad Khan Al Utsmani.
Nabi Ibrahim shallallahu 'alahi wa sallam telah membangun Ka'bah al
Musyarrafah atas perintah Allah, bangunannya dari batu, tingginya 9
hasta (4,5m), panjangnya dari arah timur 32 hasta (16 m), dari arah
barat 31 hasta (15,5m), dad arah selatan 20 hasta (10m) clan dari arah
selatan 22 hasta (11m).
Dia tidak membuat atap untuk Ka'bah, dia membuka dua pintu yang sejajar
dengan tanah tanpa ada daun pintu yang menutup, dan membangun di
utaranya anjang-anjang sebagai kandang untuk kambing Ismail, yaitu yang
disebut dengan Hijir, dan malaikat Jibril 'alaihissalam turun dengan
Hajar Aswad dan Ibrahim meletakkannya di tempatnya.
Pembangunan Kabah Oleh Kaum Quraisy
Disebutkan dalam buku-buku sejarah bahwa seorang wanita mengasapi Ka'bah
dengan dupa, maka percikan api dari tempat membakar dupa yang dia bawa
terbang sehingga membakar kiswah Ka'bah, dan datanglah banjir besar yang
masuk ke Ka'bah, sehingga temboknya pecah, kaum Quraisy ketakutan
mengahadapi hal ini dan bertekad untuk memperbaharui bangunan Ka'bah,
hal itu terjadi 6 tahun sebelum diutusnya Nabi shallallahu talahi wa
sallam, mereka mensyaratkan bahwa tidak boleh memasukkan harta haram
dalam bangunan Ka'bah, namun mereka kehabisan harta yang halal untuk
menyelesaikan bangunan Kabah , maka mereka mengurangi bangunan ka'bah
dari arah Hijir sepanjang 6 hasta dan sejengkal (3 meter lebih sedikit).
Mereka melingkarinya dengan tembok pendek agar orang-orang berthavvaf
dari belakangnya. Mereka membuat beberapa perubahan: menambah tingginya
sampai 19 hasta (9m), membuat atap untuknya yang sebelumnya tidak
beratap, membuat pancuran atap dari kayu, menutup nintu yang di arah
barat. meninggikan Pintu Timur dari tanah, sehingga mereka
rnemperbolehkan masuk siapa yang mereka kehendaki dan melarang siapa
yang mereka kehendaki, dan Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam turut
serta dalarn pembangunan Kabah, beliau ikut mengangkat bebatuan dan
tatkala mereka usai dari pembangunan dan hendak meletakkan Hajar Aswad,
terjadi pertengkaran di antara Quraisy.
Setiap kabilah ingin mendapatkan kemuliaan meletakkan Hajar Aswad di
tempat, akhirnya mereka sepakat untuk menjadikan penengah di antara
mereka orang pertama yang masuk ke Masjidil Haram, dan ternyata yang
pertama masuk adalah Nabi shallallahu 'alahi wa sallam maka beliau
mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tengah kain selendang dan
menyuruh setiap kabilah untuk memegang ujung-ujungnya, maka mereka
mengangkatnya dan Nabi shallallahu 'alahi wa sallam meletakkannya di
tempatnya semula. Dengan cara itu Nabi shallallahu 'alahi wa sallam
memutuskan pertikaian yang hampir memecah belah Quraisy serta akan
membahayakan kehidupan banyak orang dari mereka.
Pembangunan Kabah Oleh Abdullah Bin Zubair radiyallahu 'anhuma
Di tahun 64 H/ 683 M Yazid bin Mu'awiyah mengirim pasukan dengan
pimpinan Hushain bin Namir untuk memerangi AbduIlah bin Zubair, maka
mereka mengepung Mekah dan melemparinya dengan manjaniq sehingga
berdampak kepada bangunan Ka'bah, bangunannya terbakar dan
tembok-temboknya rusak, dan setelah 27 hari dari masa pengepungan, Yazid
wafat, maka pasukannya kembali ke Syam dan tidak memasuki Mekah, dan
kekuasaan di Mekah berada di tangan ibnu Zubair, maka dia memutuskan
untuk merenovasi bangunan Ka'bah dan mengembalikannya di atas
pondasi-pondasi Ibrahim 'alaihissalam, untuk mewujudkan apa yang
diidamkan oleh Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam, di mana dia
mendengar bibinya (Aisyah) berkata bahwa Nabi shallallahu 'alahi wa
sallam berkata kepadanya: "Andai saja kaummu tidak baru saja
meninggalkan kejahiliyaah, niscaya aku akan memerintahkan supaya Ka'bah
itu dibongkar, maka aku akan memasukkan ke dalamnya apa yang telah
dikeluarkan darinya dan aku akan menyejajarkannya dengan tanah, dan aku
akan jadikan untuknya pintu di timur dan pintu di barat, dan dengannya
aku telah mengembalikannya kepada pondasi Ibrahim"
Oleh karena itu Ibnu Zubair memasukkan ke dalam Ka'bah apa yang telah
dikeluarkan oleh kaum Quraisy sepanjang 6 hasta sejengkal, dan dia
menjadikan untuknya dua pintu sejajar dengan tanah, satu di arah barat
dan satu lagi di timur, dan dia menambah di ketinggiannya 27 Hasta
(13,5m)
Pembangunan Kabah Oleh Hajjaj Bin Yusuf
Bangunan Ibnu Zubair tidak berdiam terlalu lama. di mana Abdul Malik bin
Marwan mengirim bala tentara yang besar ke Mekah dengan pimpinan Hajjaj
bin Yusuf ats Tsaqafi, maka diapun menguasainya dan membunuh Ibnu
Zubair, dan dia menulis surat kepada Kholifah Umawi Abdul Malik bin
Marwan melaporkan bahwa lbnu Zubair telah menambah bangunan Ka'bah yang
bukan termasuk darinya, maka diizinkan baginya untuk memperbaiki
bangunan Ka'bah dan mengembalikannya seperti pada zaman Quraisy, maka
Hajjaj merenovasinya di tahun 74 H/693M, dia menutup pintu yang di arah
barat, dan meninggikan pintu timur, membongkar tembok bagian utara dan
mengeluarkan dari bangunan Ka'bah 6 hasta lebih sejengkal ke arah Hijir
Ismail, dia tidak merubah tingginya, sebagian riwayat menyebutkan bahwa
Abdul malik bin Marwan tatkala mengetahui bahwa lbnu Zubair bersandar
dalam pembangunannya atas dasar hadits Aisyah radhiyallahu 'Anha maka
dia menyesal karena telah memberikan izin kepada Hajjaj untuk merubah
bangunan Ka'bah.
Pembangunan Kabah Zaman Sultan Murad Khan al Utsmani
Di masa SuIthan Murad Khan Al Utsmani bangunan Ka'bah rusak disebabkan
hujan deras dan banjir yang menggenangi Masjidil Haram sehingga mencapai
ketinggian setengah tembok Ka'bah, maka dia memerintahkan untuk
merenoyasi bangunan Kabah di tahun 1040 1630 M seperti semula, dan Ini
adalah pembangunan Ka'bah terakhir dengan bentuknya yang tetap sampai
sekarang. Para khalifah, pemimpin dan para gubernur sepanjang masa
senantiasa memperbaiki kerusakan yang terjadi di Ka'bah. dan pada tahun
1417 H Khadimul Haramain Raja Fahd bin Abdul Aziz rahimahullah
mengeluarkan perintah untuk merenoyasi dan merehab bangunan Ka'bah
secara menyeluruh, maka dikerjakanlah pengkokohan pondasi-pondasi,
perbaikan list pinggiran bagian bawah Ka'bah, dan gelang-gelang untuk
mengikat kiswah, serta penggilapan tembok luar, menambal celah-celah di
antara batu-batunya, dan mengganti dua atap Ka.bah dengan dua atap dari
besi.
Rangkaian Pembangunan dan Renovasi Kabah dari Masa ke Masa
0 Response to "SEJARAH PEMBANGUNAN KABAH TERBARU"
Post a Comment